Kita mungkin sudah sangat akrab dengan istilah “FOMO” atau Fear of Missing Out—rasa cemas dan takut ketinggalan momen, tren, atau berita terbaru yang terus-menerus membanjiri linimasa kita. FOMO mendorong kita untuk terus terhubung, terus memeriksa notifikasi, dan terus membandingkan hidup kita dengan panggung sorotan kehidupan orang lain. Tanpa sadar, ini menguras energi kita, menciptakan kecemasan yang tidak perlu, dan merampas kebahagiaan kita saat ini. Namun, ada sebuah antitesis yang semakin relevan dan menyehatkan untuk dipraktikkan di tengah dunia yang bising ini: “JOMO” atau Joy of Missing Out. JOMO adalah kegembiraan yang kita rasakan saat kita dengan sengaja memilih untuk “ketinggalan” dan fokus pada apa yang benar-benar penting bagi kita saat ini.
JOMO adalah tentang merebut kembali kendali atas waktu dan perhatian kita. Ini adalah sebuah pernyataan sadar bahwa kita tidak harus mengikuti setiap percakapan, menghadiri setiap acara, atau mengetahui setiap tren. Ini adalah izin yang kita berikan kepada diri sendiri untuk mematikan notifikasi, meletakkan ponsel, dan benar-benar hadir di momen yang sedang kita jalani. Mungkin itu berarti menikmati secangkir teh di pagi hari tanpa gangguan layar, tenggelam dalam sebuah buku bagus di akhir pekan, atau melakukan percakapan yang mendalam dengan orang terkasih tanpa ada dering ponsel yang menyela. JOMO bukanlah tentang anti-sosial atau anti-teknologi, melainkan tentang penggunaan yang lebih sadar dan bertujuan. Ini adalah tentang memilih kualitas daripada kuantitas, kedalaman daripada keluasan.
Mempraktikkan JOMO membutuhkan keberanian untuk mengatakan “tidak” dan menetapkan batasan. Awalnya mungkin terasa aneh atau bahkan menimbulkan kecemasan, tetapi seiring waktu, kita akan merasakan manfaatnya yang luar biasa. Pikiran menjadi lebih jernih, tingkat stres menurun, dan kita menemukan kembali kebahagiaan dalam hal-hal sederhana yang sering terlewatkan. Kita mulai hidup berdasarkan nilai-nilai dan prioritas kita sendiri, bukan berdasarkan apa yang sedang populer atau apa yang orang lain lakukan. Di tengah hiruk pikuk dunia yang menuntut kita untuk selalu “on”, menemukan kegembiraan dalam “missing out” mungkin adalah tindakan perawatan diri yang paling radikal dan membebaskan yang bisa kita lakukan. Mari coba sisihkan waktu untuk JOMO, dan temukan betapa kayanya hidup kita saat kita berhenti takut ketinggalan.